TABANAN - PT. Wizzela Amarta Bali merupakan bagian dari perusahaan jasa yang membantu mengelola villa, hotel, penginapan sampai tour maupun travel sampai Media (film), yang bisa dibilang tangguh dalam menghadapi teror Covid-19 saat pandemi yang lalu.
Menemui Romanica Anggela Intanisari selaku salah satu pemilik, mengatakan bahwa PT. Amarta Bali yang merupakan induk dari WizZeLa Management, yang berdiri tahun 2017 yang saat ini merayakan Anniversary yang ke-3.
"Saat ini pengelolaan dalam Wizzela Management kami sudah mengelola 16 property, yaitu di Tanah Lot Tabanan, Nusa Penida dan Nusa Lembongan Klungkung, Bromo, ada di lintas 4 pulau, "ujar Anggela, Senin (15/08/2022), di Dewi Sinta Hotel & Restaurant, Tanah Lot, Tabanan.
Ditanya rahasia bisa bertahan sampai saat ini, dirinya mengungkapkan semua itu karena memiliki tim yang dapat diterjunkan saat kondisi apapun, ia juga mengungkapkan rasa syukur, bahwa sampai saat ini Wizzela Management selalu mendapatkan profit dari property yang dikelolanya.
"Selama pandemi kita berinovasi, seperti Wizzela Media dimana kita berkolaborasi dengan beberapa insan film. Jadi disana kita bawa mereka untuk syuting di beberapa property yang kita kelola"
Ia menambahkan bahwa dirinya bersama Wizzela Management terus berupaya berinovasi untuk mengenalkan pariwisata dengan berbagai cara, selain film juga menguatkan sisi UMKM yang ada di Bali.
Gusti Bagus Damara selaku pemilik Dewi Sinta Hotel & Restaurant, Tanah Lot, Tabanan, yang juga dikelola oleh Wizzela Management mengatakan bahwa tanu yang hadir saat yang lalu, walaupun isu melanda negara Yunani ternyata banyak tamu yang menginap di hotelnya.
"Beberapa bus yang datang kemarin itu dari negara Yunani"
Dirinya juga mengatakan bahwa paska pandemi kemarin, tentu belum bisa berlari kencang. Tetapi Tabanan dalam wawancara singkatnya menyebutkan dirinya sudah membuat model percontohan dalam mengelola pariwisata yang berkolaborasi terhadap sektor lainnya seperti pertanian dan industri kecil menengah.
"Agro wisata yang kita buat di Tabanan ini, diharapkan mampu untuk kembali menopang pariwisata yang baru mulai bangkit kembali"
"Oleh-oleh yang ada saat ini UMKM lokal berbeda dengan toko jejaring yang ada. Support ini harus terus diupayakan agar menjadi sektor yang dapat juga diandalkan saat krisis seperti ini, "pungkasnya. (Ray)